Laporan Hasil Survey Sektor Perumahan

Posted Posted by Unknown in Comments 0 komentar



GAMBARAN UMUM

C.                 Gambaran Umum Perumahan

Gambaran umum wilayah studi perencanaan meliputi kondisi perumahan Kelurahan Tulusrejo yang akan digambarkan setelah dilakukannya survey sekunder dan survey primer yang nantinya akan menghasilkan keadaan/ kondisi eksisting perumahan pada Kelurahan Tulusrejo. Gambaran umum tersebut menghasilkan potensi dan permasalahan pada wilayah studi.

1.      Kondisi Perumahan Kelurahan Tulusrejo

Kelurahan Tulusrejo mempunyai luas 126 Ha dengan jumlah rumah sebanyak 4162 unit bangunan yang diperuntukan untuk Ruang Terbuka Hijau, prasarana, perumahan dan permukiman. Kelurahan Tulusrejo memiliki 16 RW yang terdiri dari 74 RT. Perumahan di Keluruhan Tulusrejo sebagian besar berada pada gang-gang kecil namun untuk beberapa wilayah sudah tertata rapi karena berada pada jalan raya.

2.      Jumlah dan Kepadatan Rumah Kelurahan Tulusrejo

Secara umum dapat dilihat bahwa Kelurahan Tulusrejo mempunyai jumlah rumah sebanyak 4162 rumah. Jumlah rumah terbanyak terdapat di RW 08 yang berjumlah 382 unit rumah dan rumah tersedikit terdapat pada RW 16 sebanyak 136 unit rumah.

3.      Intensitas Bangunan

a.      Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Tingkat KDB tertinggi berada di RW 01  berikisar antara 91 sampai 100 persen dengan jumlah rumah sebanyak 102 unit rumah.

b.      Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien lantai bangunan terendah yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo yaitu RW 01 sebesar 0,1 sedangkan, untuk koefisien tertinggi di Kelurahan Tulusrejo sebesar 2 yang terdapat di RW 01, RW 02, RW 03, RW 06, RW 07, RW 08, RW 13, dan RW 14.

c.       Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Wilayah yang memiliki koefisien dasar hijau cukup besar yaitu di RW 8 dan RW 12 berkisar 51%-60% karena di RW tersebut didominasi perumahan yang telah tertata rapi dengan luas lahan terbuka hijau hampir sama. Sedangkan KDH terendah yaitu kurang dari 1% berada di RW 10 sebanyak 372 rumah.
Cara penghitungan KTB yang dilakukan  adalah dengan mengurangkan 100% dengan KDH, sehingga diperoleh angka prosentase KTB tersebut. KTB terendah yang ada di daerah tersebut sebesar 40% yaitu terdapat pada RW 03, 06, RW 07, RW 11, RW 12, RW 15, dan RW 16 .

4.      Garis Sempadan

a.      Garis Sempadan Bangunan

Garis sempadan bangunan samping kanan di Kelurahan Tulusrejo sebagian besar berkisar 1 meter. Kepadatan terlihat pada RW 08 karena garis sempadan bangunannya kurang dari 1 meter sebanyak 379 unit rumah, sebagian besar garis sempadan bangunan samping kiri berada pada jarak kurang dari 1 meter terbanyak berada pada RW 08.

b.      Garis Sempadan Sungai (GSS)

            Pada RW 02, RW 04, RW 10, RW 12 dan RW 15 tidak dilalui oleh sungai sehingga tidak ada garis sempadan sungai. Sedangkan di RW lainnya memiliki garis sempadan sungai dengan panjang bibir sungai minimal 0 meter. Hal ini dapat membuktikan bahwa kebanyakan rumah yang dilewati oleh sungai merupakan rumah yang melanggar garis simpadan sungai.

5.      Tingkat Hunian

a.      Berdasarkan Kepadatan Rumah

Kepadatan  rumah pada Kelurahan Tulusrejo paling padat ialah RW 08 yang terdapat banyak gang-gang kecil dan perumahan yang relatif pada dengan kepadatan rumah 0,89. Sedangkan yang terendah kepadatannya adalah RW 16 sebesar 24,4.

b.      Berdasarkan Kepadatan Hunian

Kepadatan penduduk pada Kelurahan Tulusrejo sebesar 133 unit/ha.Hal tersebut menggambarkan bahwa Kelurahan Tulusrejo termasuk perumahan padat penduduk.

6.      Tipe Bangunan Perumahan

a.      Berdasarkan Ukuran

Rumah kecil paling banyak terdapat di RW 10 Kelurahan Tulusrejo dengan jumlah 334 unit tipe kecil dari 372 unit rumah, rumah dengan tipe sedang terbanyak berada berada pada RW 09 yaitu 245  unit rumah tipe sedang dari 306 unit rumah. Rumah dengan tipe besar paling banyak terdapat pada RW 15 dengan jumlah 128 unit rumah dari 320 unit rumah.
b.  Berdasarkan konstruksi
Pada RW  11, RW 12, RW 13, RW 15dan RW 16 tidak terdapat rumah semi permanen  maupun  non Sedangkan pada RW 03 masih terdapat 30 rumah semi permanen dan 8 rumah non permanen dari 210 unit rumah.

7.      Pola Permukiman

Kelurahan Tulusrejo memiliki pola permukiman memusat yaitu RW 1,RW 2, RW3, RW4, RW5, RW6, RW7, RW8, RW9, RW10 dan RW14.

8.      Kondisi Permukiman

Kondisi permukiman di Kelurahan Tulusrejo pada umumnya memiliki kondisi bangunan  layak dan memiliki kesehatan dan kenyamanan yang baik.

9.      Rumah Kosong

Terdapat 13 rumah kosong yang tersebar di Kelurahan Tulusrejo yaitu berada pada RW 2 sebanyak 3 rumah kosong dari 200 unit rumah, RW 3 sebanyak 2 unit rumah kosong dari 209 unit rumah, RW 4 sebanyak 3 unit rumah kosong dari 154 unit rumah, RW 8 sebanyak 3 unit rumah kosong dari 382 unit rumah, RW 9 sebanyak 1 rumah kosong dari 306 unit rumah, RW 12 sebanyak 1 unit  rumah kosong dari 195 unit rumah, dan pada RW 13 sebanyak 1 unit  rumah kosong dari 171 unit rumah.

10.  Rumah Kos

Rumah kos yang ada di Kelurahan Tulusrejo sebanyak 24 rumah. Rumah kos terbanyak terdapat pada RW 05 dan daerah yang tidak terdapat rumah kos ialah RW 02, 06, 10, 11,12, 13, dan 16.

11.  Pihak Pembangun Rumah

Pembangunan yang dilakukan developer sebanyak 227 unit, pemerintah sebanyak 2 unit, dan individual sebanyak 3933 unit rumah.

12.  Potensi dan Masalah

RW yang masih memungkinkan untuk pengembangan perumahan adalah RW 14 dan RW 15 karena memiliki lahan kosong yang cukup banyak dan masalah yang ditemukan yaitu banjir dan permukiman yang padat.

13.  Tingkat Kekumuhan

a.      Legalitas Tanah

b.      Status Penguasaan Tanah

c.       Frekuensi Bencana Kebakaran

d.      Frekuensi Bencana Banjir

e.      Frekuensi Bencana Tanah Longsor

f.        Tingkat Kepadatan Penduduk

g.      Rata-rata Anggota Rumah Tangga

h.      Jumlah KK Per Rumah

i.        Tingkat Pertumbuhan Penduduk

j.        Angka Kematian Kasar

k.      Status Gizi Balita
l.        Angka Kesakitan Malaria
m.    Angka Kesakitan Diare
n.      Angka Kesakitan Demam Berdarah
o.      Angka Kesakitan ISPA

p.      Tingkat kualitas Struktur Bangunan

q.      Tingkat Kepadatan Bangunan

r.       Tingkat Kesehatan dan Kenyamanan Bangunan

s.       Tingkat Penggunaan Luas Lantai Bangunan

t.        Tingkat pelayanan Air Bersih

u.      Kondisi Sanitasi Lingkungan

v.      Kondisi Jalan

w.     Drainase

x.      Ruang Terbuka Hijau

y.      Tingkat Kemiskinan

z.        Tingkat Pendapatan Penduduk

aa.  Tingkat Pendidikan

bb.  Tingkat Kerawanan Keamanan

14.  Backlog

Kebutuhan rumah yang besar berada pada RW 8 yaitu sebesar 740 dari 382. Kondisi tersebut terjadi karena jumlah penduduk di RW 8 besar sehingga dibutuhkan rumah yang banyak pula agar terjadi keseimbangan lingkungan dan mengikuti pola permukiman di Indonesia. Pembuatan backlog tersebut dibuat agar permukiman kumuh tidak terjadi seiring pertambahan penduduk yang tinggi.

15.  Mix used

Mix used terbanyak terdapat di RW 9 sebanyak 9 unit.

0 komentar:

Posting Komentar